Dengan secangkir kopi pahit hasil luwak beroksidasi.
Kubuka kabar pagi itu tanpa basi.
Kudapati senyum kekasihku begitu merdu mendera telingaku.
Ah, tak ingin ku kehilangan gairah pagi ini.
Sungguh.
Dengan jemantik yang halus memindai ujung gairah.
Bagai aliran gejolak yang tak terarah.
Hasrat yang tumpah.
Ujung mataku menangkap sebuah orbituari pada kabar itu.
Kekasihku yang lain menyentuh alam lain.
Aku tersedu.
Lalu aku kehilangan senyum dan gairah kekasihku.

0 komentar:

Posting Komentar