Selepas SMA, saya meneruskan studi di Kota Gudeg. Dulu,-dalam bayangan sekalipun-, saya tak pernah berfikir untuk studi di kota manapun di Indonesia! Sejak SMP, sudah terpatri dalam angan saya, saya harus studi DI LUAR NEGERI! Dan negara yang beruntung itu adalah MESIR! Dan keinginan itu telah saya utarakan pada orang tua.

Mengapa Mesir?

Dari dulu saya memang tidak suka pada hal yang biasa. Dan studi ke Amerika atau Eropa biasa saja menurut saya dan telah dilakukan oleh banyak orang di lingkungan saya. Tapi, bukan berarti saya benar-benar tidak ada niat untuk ke Eropa, saya juga berniat untuk mengambil studi S2 saya di PERANCIS! Tentu setelah S1 saya selesai di Mesir.

Mesir terlalu indah jika hanya untuk di bayangkan. Dan saya telah banyak mendengar cerita tentang Negeri Pyramid itu. Amazing dan EKSOTIS! (Untuk kata terakhir, entah bagaimana saya bisa begitu terobsesi dengan kata itu. Mungkin karena ada banyak orang yang mengatakan wajah saya eksotis. Terlalu Indonesia. Thanks God!)

Andaikan jadi studi disana pun, saya juga nggak mau kuliah di Al-Azhar University. Terlalu biasa, terlalu banyak orang Indonesia, dan nggak ada jurusan komunikasi. Dan hal-hal yang biasa membuat saya cepat bosan. Saya ingin ke Cairo University. Banyak tantangan untuk bersaing dengan orang lokal. Walaupun hanya dalam angan (dan sama sekali nggak kesampean), saya sudah sangat bersyukur telah berkhayal menjadi salah satu mahasiswa perantauan yang tinggal di Mesir. Dan salah satu khayalan itu adalah menikah dengan salah seorang mahasiswa Al-Azhar yang terkenal hafal Quran (yang ini sumpah! Inspired by Ayat-Ayat Cinta!).

Mengapa Perancis?

Awalnya, saya berkeinginan untuk studi S1 atau S2 di Inggris saja. Siapa tahu ketemu Pangeran William dan diajak menikah! (khayalan tingkat tinggi, hehehe), tapi setelah dipikir-pikir, Inggris terlalu biasa buat saya, bahasa yang di gunakan juga teuteup bahasa Inggris (hal ini wajar, mengingat saya bukanlah manusia yang menyukai kebiasaan). So, palu diketok dan keputusan telah keluar. Kenapa nggak ke Perancis aja? Deket dari mana-mana (?), bahasa juga susah bangedz ngomongnya (yang kuingat cuma Je’t aime ), dan Nicholas Sarkozy yang cakep bangedz! (Presiden paling sexy di seluruh dunia!).

Suatu ketika, bapak saya pernah mendengar keinginan saya untuk studi ke luar negeri. Beliau bertanya, “Kenapa nggak ke Australia aja? Kan, lebih deket sama Indonesia…” kata saya waktu itu, “Justru karena terlalu deket itu! Lagian stay disana sama aja kayak tinggal di Indonesia. Ada Es Teler 77-nya,” (???)

Kok Jogja???

Aaaarrrrgghhh………. Rasa frustasi sebenarnya sudah sampai ubun-ubun! Kenapa GUE nyasar ke JOGJA???!!! Apalagi semenjak di tolak salah satu Universitas bergengsi di Indonesia membuat saya semakin gila. Pada akhirnya, saya terdampar di salah satu Universitas yang memang nggak jelas statusnya. Dibilang Universitas Islam kurang bener, universitas umum apalagi…

Semenjak SMA, impian untuk studi ke Mesir sirna. Krisis juga merambat ke usaha orang tua. Daripada malah merepotkan (berhubung juga nggak dapet beasiswa), jadilah putar haluan ke Jogja. Lagian, apa salahnya? Jogja juga Kota Budaya (alasan terakhir baru muncul ketika saya mulai tertarik pada masalah sosial dan kebudayaan). Whatever-lah, walaupun nggak kemana-mana (Mesir), yang penting saya sudah sampai mana-mana. Tak ada Mesir, Jogja pun jadi…

2 komentar:

hohoho, wah dak nyangka aku!
sip, sip dah: ternyata blogmu merangsang juga!
hahaha...
okelah, tak tunggu karya selanjutnya ya!

kapan-kapan aku di ajak berkelana ya?....

Mr. Kekal! emang siap berkelana sama arimbi? takutnya ada arjuna atau sinta yang marah.he3

Posting Komentar